Kalbar  

Isu Penguatan Aparatur Desa Tak Dibahas di Debat Cakada, Eddy Santana Mengaku Kecewa

Debat Cakada Sanggau

FAKTA GRUP – Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM Pemdes) Kabupaten Sanggau Eddy Santana mengaku sedikit kecewa terkait tema debat publik calon kepala daerah (Cakada) Bupati dan Wakil Bupati Sanggau yang bakal digelar, Rabu 6 November 2024 malam ini.

“Ada sedikit kekecewaan kami karena tidak diangkatnya tema mengenai penguatan kapasitas aparatur Desa dalam debat kali ini. Padahal sebagaimana kita ketahui, ditengah gemuruh perubahan yang terus terjadi, akankah Desa bisa tetap bertahan tanpa perubahan yang sepadan? Bagaimana dengan para aparatur Pemerintah Desa, mereka yang menjadi penopang roda dess?. Terutama di era digital yang menuntut segalanya serba cepat dan transparan. Kami memandang bahwa karena perubahan yang cepat itu, kebutuhan peningkatan kapasitas aparatur Desa menjadi lebih mendesak,” kata Eddy Santana kepada wartawan, Rabu 6 November 2024.

Menurut Eddy sapaan akrabnya menjelaskan, seiring dengan adanya alokasi dana desa yang besar, pemerintah desa kini memiliki peran yang lebih kompleks dari sekadar menjalankan kegiatan rutin desa. Dana desa.

“Biila dikelola dengan tepat, dapat menjadi motor penggerak pembangunan desa yang signifikan. Oleh karena itu, penguatan aparatur desa menjadi penting untuk membangun suatu negara dimulai dari pembangunan desanya,” ujar dia.

Eddy menyebut, aparatur desa, sebagai penggerak utama dalam pelayanan masyarakat, harus siap dan tanggap dalam menghadapi berbagai tantangan baru. Tak hanya soal administrasi, mereka kini juga perlu paham soal teknologi, tata kelola keuangan yang baik, hingga kebijakan publik yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan

“Bayangkan jika kepala desa atau perangkat desa hanya paham soal-soal dasar pemerintahan saja, tanpa kemampuan baru seperti memahami regulasi kompleks, menggunakan perangkat digital untuk pelayanan, atau bahkan berinovasi di bidang ekonomi. Nah, inikan menjadi persoalan,’ ungkapnya.

“Bisa jadi desa yang dipimpinnya akan tertinggal jauh, bahkan semakin sulit untuk bangkit. Peningkatan kapasitas aparatur desa sebenarnya adalah investasi jangka panjang untuk desa itu sendiri,” sambung dia.

Dengan memiliki aparatur yang kompeten, pelayanan kepada masyarakat akan menjadi lebih baik, program pembangunan desa akan lebih terarah, dan tentu saja transparansi dalam pengelolaan dana desa bisa lebih terjamin.

“Harapan kami, debat Cakada malam ini nanti juga menyinggung pembahasan bagaimana penguatan aparatur desa dan kebijakan pemerintah daerah untuk mendorong desa yang kuat dan mandiri,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *