Faktababel.id, NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri Council of Asian Shopping Centers (CASC Conference 2025) di Jakarta. Acara bergengsi ini berlangsung di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/9). Konferensi ini diselenggarakan pada 24–26 September 2025. Tema yang diusung adalah “Creating Engaging Experience: Attracting and Retaining Shoppers”.
Konferensi ini menjadi ajang penting. Para pemimpin industri ritel dari Indonesia dan berbagai negara Asia berkumpul. Pertemuan ini mencakup pejabat pemerintahan hingga pelaku industri. Mereka membahas tren dan inovasi di sektor pusat perbelanjaan. Fokus utamanya pada pemanfaatan teknologi dan peningkatan pengalaman pelanggan.
Menurut Gubernur Pramono, forum ini melambangkan kolaborasi. Kolaborasi ini sudah terjalin sejak CASC berdiri pada tahun 2014. Ia menegaskan, ritel bukan sekadar soal transaksi ekonomi. Ritel adalah tentang menciptakan destinasi yang menghadirkan pengalaman. Ini juga tentang ruang interaksi dan memperkuat citra kota.
Asia kini telah menjadi pusat pertumbuhan industri ritel dunia. Oleh karena itu, CASC diharapkan mampu mempererat kerja sama. Kerja sama ini penting bagi pelaku ritel, baik di level nasional maupun internasional.
Kontribusi Ekonomi Jakarta dan Sektor Ritel
Gubernur Pramono juga menyoroti peran strategis Jakarta. Jakarta adalah motor ekonomi nasional. Kontribusinya mencapai 16,61 persen terhadap perekonomian Indonesia. Data ini diambil pada triwulan II tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 5,18 persen (year-on-year). Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 5,12 persen. Data ini menunjukkan potensi besar ibu kota.
Sektor Perdagangan sebagai Penggerak Utama
Sektor perdagangan memegang peranan krusial. Sektor perdagangan besar dan eceran adalah penggerak utama ekonomi Jakarta. Kontribusinya mencapai 18,14 persen terhadap PDRB Jakarta.
Gubernur Pramono menjelaskan, “Peran sektor ini tidak hanya memperkuat perekonomian, tetapi juga menjadi daya tarik investasi, mendorong industri kreatif, serta meningkatkan daya saing kota.”
Hal ini memperjelas betapa vitalnya peran Industri Ritel Jakarta dalam skema pembangunan.
Sepanjang tahun 2025, Jakarta juga aktif. Jakarta menjadi tuan rumah berbagai agenda internasional berskala MICE (meeting, incentive, convention, exhibition). Agenda tersebut antara lain:
- Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SMEs Expo (JITEX)
- Jakarta International Collaboration Expo (JICE)
- Festival Jakarta Great Sale (FJGS)
- Jakarta International Marathon
Pencapaian ini menunjukkan besarnya potensi industri ritel dan MICE. Kedua sektor ini menjadikan Jakarta sebagai kota global yang kompetitif. Kedua sektor ini saling melengkapi. Keduanya mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Jakarta sebagai kota yang “Nice for MICE”.
Gubernur Pramono menutup dengan ajakan berinovasi. Ia mengajak pengelola pusat perbelanjaan, pelaku ritel, dan sektor MICE. Tujuannya agar terus berinovasi menciptakan pengalaman berkesan. Mereka juga harus mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah persaingan perdagangan digital.
Apresiasi tinggi juga diberikan kepada Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Pemprov DKI Jakarta pun menyatakan siap membuka peluang kerja sama ke depan.
“Semoga forum ini mempererat kerja sama antarnegara serta memberi manfaat luas bagi masyarakat dan perekonomian, baik daerah maupun nasional,” tutup Gubernur Pramono.
(*Drw)