Faktababel.id, NASIONAL – YesssCredit, perusahaan pembiayaan digital yang mengedepankan inovasi dan keamanan, secara resmi meresmikan kantor pusat barunya di kawasan Kuningan, Jakarta. Peresmian ini menegaskan komitmen mereka untuk menghadirkan akses keuangan yang terpercaya bagi masyarakat luas.
Dalam acara peresmian tersebut, Direktur Utama YesssCredit, Welan Towai Palilingan, menekankan satu hal penting. Inklusi pembiayaan digital tidak boleh hanya terfokus di kota besar.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat ditopang oleh kota-kota kecil dan berkembang,” ujarnya, Rabu (24/9/2025). Ia menambahkan, “Karena itu, YesssCredit sudah hadir di 30 provinsi, dari Sumatra hingga Maluku.”
Kinerja dan Strategi Kolaborasi YesssCredit
Hingga saat ini, YesssCredit menunjukkan kinerja yang kuat. Perusahaan telah melayani lebih dari 1,65 juta pengguna terdaftar. Total kredit yang telah disalurkan mencapai Rp788 miliar sejak perusahaan berdiri.
YesssCredit menyalurkan pembiayaan melalui kolaborasi strategis. Mereka bekerja sama dengan Bank Jago dan Superbank sebagai lender. Selain itu, mereka bermitra dengan lebih dari 4.000 toko di seluruh Indonesia.
“Kerja sama strategis dengan bank dan jaringan ritel menjadi fondasi utama kami,” ungkap Welan.
Tujuannya menyediakan pembiayaan yang aman, praktis, dan bisa diandalkan masyarakat luas.
Fokus utama pembiayaan saat ini adalah produk teknologi dan elektronik. “Fokus kami saat ini ada pada pembiayaan produk-produk teknologi dan elektronik,” kata Welan. Produk ini banyak dipakai masyarakat untuk kebutuhan produktif.
Menargetkan Potensi Ekonomi Kota Tier-2 dan Tier-3
Keputusan YesssCredit berekspansi didukung data ekonomi. Kota-kota tier-2 dan tier-3 dinilai memiliki potensi ekonomi besar. Berdasarkan data Twimbit Analysis (2024), ada fakta menarik. Meskipun PDB per kapita metropolitan mencapai Rp158 juta, pertumbuhan PDB di kota tier-2 dan tier-3 justru lebih tinggi. Pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) mereka mencapai 6,6% pada 2018–2022. Angka ini dibandingkan metropolitan yang hanya 5,4%. Dari 163 juta penduduk perkotaan, 76% tinggal di wilayah tier-2 dan tier-3.
Direktur YesssCredit, Michael Li Meng, menegaskan peran teknologi. Ia mengatakan teknologi menjadi kunci dalam memperluas inklusi.
“Kami menggabungkan AI dengan pendekatan human-centered agar proses persetujuan lebih cepat dan mudah,” jelasnya.
Selain itu, Direktur YesssCredit, Sylvia Yulianti Sirait, menambahkan detail produk. Produk Installment Financing yang ditawarkan memiliki limit hingga Rp30 juta. Tenornya maksimal 24 bulan.
“Kami menjamin transparansi harga, tenor fleksibel, serta tanpa biaya tersembunyi atau bunga mendadak,” tegas Sylvia.
Tujuannya adalah agar pembiayaan benar-benar mendorong produktivitas, bukan membebani.
Dengan strategi ini, YesssCredit berharap dapat mempersempit kesenjangan akses kredit. Mereka sekaligus memperkuat peran pembiayaan digital dalam mendukung potensi ekonomi masyarakat di luar kota besar.
(*Drw)