Seruan MUI: Konsolidasi Dukungan Asia-Pasifik untuk Kemerdekaan Palestina di Forum Internasional

MUI Ajak Asia-Pasifik Konsolidasi Dukungan Kemerdekaan Palestina
Gencetan Senjata Israel - Hamas, Awal penghentian penjajahan terhadap Palestina. (Dok. Ist)

Faktababel.id, INTERNASIONAL – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil sikap tegas dalam menyikapi isu kemerdekaan Palestina. Melalui seruan resmi, MUI mengajak seluruh negara di kawasan Asia-Pasifik untuk mengkonsolidasikan langkah dan memperkuat Dukungan Asia-Pasifik untuk Palestina. Tujuannya adalah membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Israel yang telah berlangsung puluhan tahun.

Pesan ini disampaikan secara langsung oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof. Sudarnoto Abdul Hakim. Dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta Pusat, pada Kamis (30/10/2025), ia menegaskan bahwa MUI akan membawa suara ini ke forum internasional. MUI akan berkolaborasi dengan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dalam Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina (Asia Pacific Conference for Palestine) mendatang.

Prof. Sudarnoto menekankan bahwa isu Palestina telah melampaui batas-batas konflik regional. Menurutnya, dalam lanskap geopolitik global saat ini, Palestina adalah isu kemanusiaan universal. “Ini menyangkut prinsip dasar hak asasi manusia (HAM), penegakan keadilan, serta kepatuhan kolektif terhadap hukum internasional,” ujar Sudarnoto, menyoroti pelanggaran yang sering terjadi.

Momentum Global dan Pengakuan dari Negara DK PBB

Prof. Sudarnoto menyoroti adanya arus global yang kuat yang menuntut Kemerdekaan Palestina. Kekuatan ini, menurutnya, banyak dimotori oleh gerakan masyarakat sipil (civil society) di berbagai belahan dunia. Fenomena ini memberikan harapan baru bahwa penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israel harus segera diakhiri.

Bukti nyata dari momentum ini terlihat dari meningkatnya jumlah negara yang secara resmi memberikan pengakuan terhadap kedaulatan Negara Palestina. Hal yang paling signifikan adalah langkah dari Inggris dan Prancis. Sebagai dua negara yang memegang status Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pengakuan dari keduanya memiliki bobot politik yang sangat besar di panggung dunia dan menandai pergeseran diplomatik yang penting.

Kekuatan Resolusi PBB dan Peran Strategis Asia Pasifik

Perkembangan positif lainnya adalah keberhasilan Konferensi Internasional New York, yang diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi dari Juli hingga September 2025. Konferensi yang didukung oleh 19 negara, termasuk Indonesia, ini menghasilkan ‘New York Declaration on the Peaceful Settlement of the Question of Palestine’.

Deklarasi yang mendorong implementasi solusi dua negara (two-state solution) tersebut kemudian diadopsi sebagai Resolusi Sidang Majelis Umum PBB. Dengan dukungan dari 142 negara yang telah mengakui Palestina, resolusi ini menjadi landasan hukum internasional yang kuat.

Prof. Sudarnoto menyimpulkan bahwa negara-negara Asia Pasifik memiliki posisi strategis dalam perjuangan ini. Mayoritas negara di kawasan ini mendukung Palestina, memiliki basis masyarakat sipil yang solid, dan berpotensi membangun tekanan diplomatik kolektif terhadap Israel dan sekutu-sekutunya demi mewujudkan Kemerdekaan Palestina.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *