Faktababel.id, NASIONAL –Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kompak menyerukan pentingnya literasi keuangan dan kesabaran bagi generasi muda yang mulai aktif berinvestasi. Seruan ini muncul di tengah godaan “cuan” instan yang marak di pasar.
BI, melalui Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti, memperkenalkan tiga prinsip utama (3M) untuk menjadi investor sejati. Prinsip ini berfokus pada kecerdasan digital, perencanaan keuangan dini, dan mentalitas investasi jangka panjang, dilansir pada 26 November 2025.
Tiga Pilar Prinsip 3M Investasi BI
Prinsip 3M Investasi BI yang didorong bagi Literasi Keuangan Generasi Muda meliputi:
Melek Digital: Memahami risiko investasi dan memprioritaskan instrumen yang terdaftar dan resmi.
Merencanakan Keuangan: Dimulai sejak dini, termasuk menyisihkan dana darurat (emergency fund) dan menghindari utang konsumtif yang tidak perlu.
Maraton: Menerapkan mentalitas investasi jangka panjang, bukan sprint. Artinya, hasil investasi besar memerlukan waktu dan kesabaran, serta menghindari imbal hasil tinggi dalam waktu singkat yang tidak realistis.
Kunci Sukses Versi LPS: Sisihkan dan Diversifikasi
Senada dengan BI, LPS melalui Wakil Ketua Dewan Komisioner Farid Azhar Nasution, menekankan empat langkah kunci bagi Literasi Keuangan Generasi Muda.
Poin utama LPS adalah:
Menyisihkan, bukan menyisakan pendapatan untuk tabungan dan investasi.
Membentuk benteng likuiditas atau emergency fund yang cukup untuk 3-6 bulan kebutuhan operasional.
Berinvestasi pada instrumen terukur setelah dana darurat terpenuhi.
Selalu terapkan diversifikasi atau tidak menaruh semua dana dalam satu instrumen.
BI dan LPS menegaskan bahwa kesabaran dan disiplin adalah kunci utama untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang yang berkelanjutan.
(*Drw)













