BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan, DPR Mendesak Regulasi Limbah Tekstil dan Fast Fashion

Darurat! Mikroplastik di Air Hujan, DPR Desak Regulasi Limbah
BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Perubahan Cuaca Ekstrem di Indonesia Beberapa Hari Kedepan /(ilustrasi/@pixabay)

Faktababel.id, NASIONAL – Anggota Komisi XII DPR, Yulian Gunhar, menyuarakan keprihatinan serius. Keprihatinan ini muncul setelah adanya temuan bahwa air hujan di berbagai wilayah Indonesia terbukti mengandung partikel mikroplastik air hujan yang berbahaya. Temuan ini didukung oleh penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal ini menjadi peringatan keras bagi kesehatan publik nasional.

Menurut Gunhar, polusi plastik kini telah mencemari atmosfer Indonesia. Ia menegaskan, “Mikroplastik, yang salah satunya berasal dari sampah pakaian, adalah alarm keras bahwa krisis polusi telah memasuki ruang privat masyarakat, melalui air, udara, dan hujan.” Isu ini tidak lagi hanya persoalan lingkungan. Mikroplastik ini sudah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dan ekosistem air Indonesia. Berita ini dilansir pada 19 November 2025.

Tuntutan Regulasi Limbah Tekstil dan Pengawasan Fast Fashion

Pemerintah dituntut segera bertindak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) didesak untuk memperkuat Regulasi Limbah Tekstil dan bahan sintetis. Limbah tekstil disinyalir menjadi salah satu sumber utama pencemaran mikroplastik.

Gunhar menempatkan pengawasan ketat terhadap industri fast fashion sebagai tuntutan utama. Pengawasan ini harus dilakukan untuk mengurangi sumber pencemaran mikroplastik. Fenomena fast fashion mendorong produksi pakaian murah secara massal. Hal ini berujung pada tumpukan sampah pakaian yang menjadi sumber partikel plastik kecil.

Kampanye Gaya Hidup Berkelanjutan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan

Langkah lain yang didorong oleh Gunhar adalah percepatan kampanye nasional. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi produk fast fashion. Selain itu, kampanye harus meningkatkan literasi publik tentang gaya hidup berkelanjutan. Literasi publik ini sangat penting dalam menekan polusi dari sumbernya.

Peningkatan pengawasan kualitas sungai dan udara juga ditekankan. Gunhar meminta pemerintah pusat dan daerah bekerja sama. Hal ini adalah langkah cepat untuk melindungi masyarakat dari bahaya mikroplastik air hujan. Pemerintah harus menjamin kualitas lingkungan demi kesehatan rakyat.

Ringkasan Tuntutan Anggota DPR (Yulian Gunhar):

  • Memperkuat Regulasi Limbah Tekstil dan bahan sintetis oleh Kemen LHK.

  • Pengawasan ketat terhadap industri fast fashion.

  • Percepatan kampanye nasional tentang gaya hidup berkelanjutan.

  • Peningkatan pengawasan kualitas sungai dan udara.

Krisis mikroplastik air hujan memerlukan respon cepat. Pemerintah harus menyadari bahwa polusi ini sudah berada di udara yang kita hirup dan air hujan yang turun.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *