Faktababel.id, NASIONAL – Proyek Revitalisasi Tangki LNG Arun F-6004 yang dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hingga Juni , progres fisik tangki utama telah mencapai . Sementara itu, fasilitas pendukungnya sudah mencapai . PGN, melalui anak usahanya PT Perta Arun Gas (PAG), menargetkan commissioning proyek ini terlaksana pada akhir .
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Hery Murahmanta, menjelaskan proyek ini. Ia menyebutnya sebagai bagian dari strategi jangka menengah PGN untuk memperkuat bisnis gas alam cair (LNG). Potensi LNG Arun dinilai sangat besar. Ini karena lokasinya yang strategis di jalur perdagangan utama Asia.
“Arun memiliki posisi penting sebagai calon Hub LNG Regional. Lokasinya dekat dengan pasar LNG Asia Tenggara dan Asia Selatan. Revitalisasi tangki F-6004 menjadi langkah awal menuju arah tersebut,” ujar Hery, usai Management Walk Through (MWT) di proyek LNG Arun, Lhokseumawe, awal Oktober ini.
Kontribusi Ekonomi dan Daya Saing Global PAG
Aktivasi kembali tangki F-6004 diproyeksikan memberikan dampak besar. Fasilitas ini diperkirakan akan meningkatkan utilisasi terminal hingga . Dengan tambahan kapasitas ini, PGN memperkirakan akan ada kontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan.
Selain manfaat finansial, proyek Revitalisasi Tangki LNG Arun juga menciptakan lapangan kerja. Proyek ini membuka peluang kerja langsung dan tidak langsung bagi masyarakat Aceh. Hery juga menekankan bahwa revitalisasi ini adalah simbol kebangkitan industri LNG nasional.
“Melalui proyek ini, PAG menunjukkan kemampuan bersaing dengan perusahaan LNG bereputasi global,” tambahnya.
Menurut Hery, PAG kini memiliki daya saing yang sejajar dengan pemain LNG internasional.
Strategi Adaptif Menuju Net Zero Emission
PGN menilai, revitalisasi fasilitas LNG Arun adalah bagian dari strategi adaptif. Strategi ini penting untuk menghadapi dinamika industri energi global. Permintaan LNG terus meningkat, terutama dari kawasan Asia. Hal ini menuntut kesiapan infrastruktur yang lebih fleksibel dan efisien.
Selain memperkuat rantai pasok LNG, proyek ini akan mendukung optimalisasi pemanfaatan gas domestik. Dalam jangka panjang, fasilitas ini diharapkan menjadi simpul penting perdagangan LNG Indonesia di pasar internasional. Peran Arun sebagai Hub LNG Regional akan semakin krusial.
Dari sisi sosial-ekonomi, proyek LNG Arun memberikan nilai tambah bagi daerah. Aktivitas konstruksi dan operasi nantinya akan memacu pergerakan ekonomi lokal. Ini termasuk peluang usaha bagi sektor pendukung seperti logistik, transportasi, dan jasa konstruksi.
Hery menutup penjelasannya dengan komitmen keberlanjutan.
“Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkomitmen mengelola infrastruktur LNG dengan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan. Tujuannya bukan hanya memastikan ketersediaan energi, tetapi juga memperkuat peran LNG sebagai bagian dari transisi energi bersih menuju target Net Zero Emission,” tutup Hery.
Dengan rampungnya proyek revitalisasi tangki F-6004, Terminal LNG Arun akan kembali berperan sebagai pusat pengelolaan gas strategis di kawasan barat Indonesia. Proyek ini menjadi langkah nyata PGN dalam memperkuat fondasi industri gas nasional.
(*Drw)













