Studi Terbaru: Lebih Banyak Makan Keju Bikin Orang Lebih Bahagia

Ilustrasi keju/Foto: Pixabay

FAKTA MEDAN – Sebuah studi berskala besar mengungkapkan bahwa orang dengan kesehatan mental yang baik cenderung memiliki umur yang lebih panjang dan hidup lebih sehat.

Selain itu, pilihan gaya hidup tertentu seperti mengonsumsi lebih banyak keju ternyata dapat berperan penting dalam efek tersebut. Namun, hasil penelitian ini lebih dari sekadar makanan yang membuat Anda merasa bahagia.

Baca Juga: Anggota DPD Aceh Surati Kapolda Metro Jaya, terkait Kontes Transgender

Para peneliti di China tidak hanya memeriksa gen jutaan orang Eropa untuk menunjukkan bahwa gouda (keju dari Belanda) bermanfaat bagi Anda, namun temuan ini menjadi salah satu yang paling menarik.

Penelitian observasional sebelumnya telah menunjukkan bahwa kebahagiaan dapat mempengaruhi penuaan seseorang, bahkan lebih dari kebiasaan merokok.

Dari delapan kumpulan data populasi yang berbeda di Eropa, yang masing-masing mencakup antara 38.000 hingga 2,4 juta orang, para peneliti menemukan bukti kausal potensial bahwa kesejahteraan mental yang lebih baik, diukur melalui kepuasan hidup, suasana hati, neurotisisme, dan gejala depresi, dapat membantu seseorang hidup lebih lama dan lebih sehat.

“Studi kami memberikan bukti yang menjanjikan bahwa peningkatan kesejahteraan mental adalah jalan yang tepat menuju penuaan yang sehat, terlepas dari status sosial ekonomi,” kesimpulan penulis.

Dengan berfokus pada 33 individu dari kumpulan data Eropa, tim peneliti meneliti faktor-faktor perantara yang mungkin mendorong hubungan antara kesejahteraan mental dan penuaan yang sehat.

Faktor-faktor tersebut termasuk pilihan gaya hidup seperti merokok, perilaku individu seperti penggunaan obat, faktor fisik seperti massa otot, dan penyakit seperti diabetes dan kanker.

Di sinilah keju memainkan perannya. Dari 33 orang yang diteliti, mereka yang mengonsumsi lebih banyak keju dan buah cenderung memiliki nilai kesehatan mental yang lebih tinggi. Selain itu, konsumsi keju memiliki dampak positif sebesar 3,67 persen terhadap kesehatan dan usia.

Baca Juga: Perang Saudara di Sudan, Menlu RI: 926 WNI Dievakuasi

Sebagai perbandingan, merokok memiliki dampak negatif sebesar 4,56 persen terhadap faktor penuaan, sementara makan buah memberikan dampak positif sebesar 1,96 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *